Kamis, 11 November 2010

Sewindu tak Lebaran bersama Keluarga (Masinis Lokomotif Dipo Jatinegara)

  Muhamad Faisal itulah nama seorang masinis Lokomotif Dipo Induk Jatinegara (JNG) tapi bersuku Sunda,Keramahan karakternya membuatnya cukup terkenal di Dipo Induk Lokomotif Jatinegara (JNG) "Saya selalu menikmati pekerjaan sebagai masinis dengan penuh tanggung jawab" ujar Faisal.







  Sekilas melihatnya, Pria berkulit hitam dan berperawakan besar ini terkesan sangar,namun kesan tersebut langsung hilang,masinis senior itu langsung menyapa
"Ada yang bisa saya bantu neng?,"
ujarnya ramah dengan logat sunda yang khas,suasana awal tegang segenap langsung cair

  Sudah 27tahun lamanya,masinis asal Padalarang-Bandung Barat ini selalu semangat bertugas sebagai masinis,sekaligus Pengawas Lokomotif di DIpo Induk Lokomotif Jatinegara (JNG)'hingga kini semangatnya untuk mengantarkan penumpang dengan selamat sampai tujuan tidak pernah luntur olehnya.

  "Rezeki paling besar yang saya rasakan adalah ketika saya mampu membawa penumpang selamat,lancar sampai tujuan",ucap bapak 2anak ini dngn tulus.

    Tentu banyak suka duka yang pria berumur 49 tahun ini rasakan selama menjalankan tugasnya sebagai masinis, menurutnya saat-saat yang paling menyedihkan adalah ketika para penumpang yang menyalahkan cara kerjanya yang taat peraturan.
"Misalnya ketika kereta api tertahan sinyal dalam waktu lama,pasti ada saja penumpang yang menyalahkan,padahal saya mengikuti peraturan demi keselamatan mereka juga,"ungkap Faisal mencontohkan.

Kawasan Dipo Induk Lokomotif Jatinegara (JNG)
Jika diingatkembali,ternyata sudah hampir sewindu Faisal tidak berkumpul bersama keluarga di Hari Raya. waktu sahur dan berbuka puasa juga kerap ia habiskan didalam kabin lokomotif yng sedang menarik rangkaian kereta yang sedang berjalan.
"Kami (MASINIS.red) adalah pelayan umum yang tak pernah mengenal hari raya. Kapanpun ditugaskan kami harus selalu siap,'ujar Faisal bersemangat.Untuk mengobati kerinduannya itu,Faisal selalu membawa foto sang putri yang masih berumur 5tahun ketika sedang berdinas.
Dibalik itu semua, Faisal sudah sangat bersyukur memiliki keluarga yang sangat mendukung pekerjaannya, sejak anak-anaknya masih kecil, faisal sudah mendidiknya dengan mandiri. Tidak heran kalau anak-anaknya yang sudah mengerti akan profesinya kini tak lagi menkomplainnya karena jarang pulang.

Namun Faisal juga tak bisa menyembunyikan kerinduannya saat ia mendengar alunan merdu suara takbir dari dalam kabin Lokomotif.
"Rasanya ingin menangis juga disaat semua orang berkumpul bersama keluarga tapi saya tetap berada didalam ruang kabin lokomotif, tapi demi tugas tetap saya akan laksanakan'"tambahnya.

Tidak ada komentar: