Selasa, 09 November 2010

KRL Commuter Baru dan Gerbong Kereta Khusus Wanita (KKW)

KRL Commuter Tokyo Metro (TM)-7000
KRLMania, kabar gembira buat Anda. Ya, bagi warga Azalea pengguna KRL, mulai 19 Agustus 2010 PT KAI Commuter Jabodetabek meluncurkan gerbong kereta khusus wanita/Perempuan (KKW). Di stasiun Depok Lama (Stadela) –yang biasa kita pakai itu–,Kamis (19/8/2010) Menteri Perhubungan Fredy Numberi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar telah meresmikannya. Selain itu juga mulai dipakai kereta baru dari Jepang. Wow makin nyaman bro!
Dalam sambutannya Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar, menyatakan pengadaan gerbong khusus wanita bukan dimaksudkan untuk melakukan pemisahan gender, melainkan tindak lanjut terhadap banyaknya laporan tindak pelecehan seksual dan kekerasan yang dialami oleh penumpang wanita.
Karena kereta ini khusus diperuntukan bagi perempuan dan anak di bawah 10 tahun, desain interior kereta pun dibuat tampil lebih girly. Kursi tempat duduknya berwarna merah muda nan mencolok. Di beberapa dinding kereta juga ditempeli beberapa stiker peringatan dengan bentuk yang lebih menarik.
Secara fisik, gerbong khusus wanita tidak berbeda dibanding gerbong KRL lainnya. Pembedanya hanya stiker-stiker peringatan dan petunjuk yang dicetak dalam warna merah muda. Hingga 2012 seluruh rangkaian KRL komuter Jabodetabek akan memiliki gerbong khusus wanita. Dari tiap rangkaian kereta, terdapat 2 gerbong khusus perempuan. Gerbong khusus wanita ini terdapat di gerbong pertama dan terakhir (gerbong 8). Namun, fasilitas khusus ini baru dioperasikan bagi Kereta Rangkaian Listrik (KRL) AC Ekonomi dan KRL Express tujuan Jakarta-Depok. Harga tiketnya sama.
Meski demikian tidak ada sanksi yang tegas bagi para pria yang nekat menumpang gerbong kereta khusus wanita (KKW) dalam rangkaian KRL Jabodetabek. Hanya ada sanksi moral yang diharapkan diberikan oleh para wanita penumpang gerbong bersangkutan.
“Ya itu pilihan saja. Kalau merasa tidak ada masalah atau dapatnya di gerbong tengah bersama kaum Adam, ya terserah saja. Tetapi bisa ada rasa risih, takut atau terganggu, silakan naik gerbong nomor 1 dan 8,” jelas Dirut PT KAI, Ignatius Jonan.
Untuk menambah kenyamanan penumpang, AC di kereta yang terdiri dari 8 gerbong kereta itu juga akan dipasangi AC Hidrocarbon yang ramah lingkungan. Pemasangan AC non-freon tersebut sebagai dukungan dan turut serta Indonesia Go Green.
Menurut PT KAI, AC non freon ini untuk mendukung Indonesia Go Green. Kalau tanggapannya bagus, semua kereta diharapkan akan pakai AC hidrokarbon.
KRL seri 7000 ini, kata dia, merupakan KRL pertama yang menggunakan hydrocarbon yang merupakan salah satu jenis freon AC yang ramah lingkungan. Menurut Deputi 3 Kementerian Lingkungan Hidup Masnelyarti Hilman, penggunaan hydrocarbon ini adalah produk dalam negeri yang bisa menyebabkan penurunan emisi gas rumah kaca. “Penggunaan bahan yang lama bisa menyebabkan rusaknya lapisan ozon,” ujarnya.
Sementara itu, KCJ sendiri akan mengoperasikan 4 rangkaian baru KRL seri 7000 yang merupakan KRL pertama dengan pendingin ruangan hydrocarbon yang ramah lingkungan. Gerbong-gerbong ini baru didatangkan dari Jepang pada Jumat (13/8/2010) pekan lalu. Seri 7000 merupakan salah satu unit gerbong dalam program penambahan KRL yang direncanakan mencapai 118 unit pada 2010. Saat ini PT KCJ telah memiliki 40 unit KRL seri 7000 dan 50 unit seri 05. Masih akan ada tambahan 8 unit KRL bantuan Kementerian Perhubungan dan 20 unit seri 6000.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail juga meminta agar gerbong kereta api listrik Jabodetabek ditambah. Pasalnya, banyak warga Depok yang mengeluh sering tak terangkut. “Bukan karena warga senang di atas gerbong, tapi karena tidak ada tempat duduk di kereta sehingga sampai harus di atas gerbong. Usul masyarakat tolong rangkaiannya ditambah jumlahnya dan frekuensi kedatangan ditambah,”  katanya seusai peluncuran Kereta Khusus Wanita di Depo Depok kemarin.


PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) telah menganggarkan pembelian 118 kereta rel listrik (KRL) dari Jepang. Dari jumlah tersebut, 60 unit sudah tiba dan langsung dioperasionalkan. Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Bambang Wibiyanto menyatakan KRL yang didatangkan merupakan hasil produksi tahun 1985 dengan jenis seri 7.000 dan seri 05. “Sebenarnya waktu kita datang ke Jepang, kereta ini masih digunakan, tapi masih layak pakai,” kata Bambang di sela-sela peluncuran KRL seri 7.000 dan 05 di Jakarta, Kamis (19/8/2010).
Menurut Bambang, meski bukan barang baru, KRL seri 7.000 dan 05 diprediksi akan mampu bertahan selama 15 sampai 20 tahun. Disebutkan, KRL tersebut seharga Rp 1 miliar per unit. “Jadi, jika sesuai program kami butuh 118 KRL berarti total nilai investasinya Rp 118 miliar,” kata Bambang. Lebih lanjut Bambang menjelaskan, saat ini PT KCJ baru memiliki 386 unit KRL yang
harus melayani lebih dari 450 ribu penumpang per hari. Idealnya untuk pelayanan penumpang dengan jumlah tersebut, diperlukan 500 unit KRL. Karena itu, PT KCJ menganggarkan pengadaan 118 KRL tambahan dari Jepang.


Lantas bagaimana tanggapan masyarakat terhadap KRL baru ini? Di situs berita detik.com, dialeta isma melalui facebook berkomentar: terima kasih untuk pt. kai atas perhatiannya untuk kaum wanita..semoga penumpang lain khususnya kaum pria dapat mengerti tanpa perlu diusir duduk dengan paksa..”sukses buat pt.kai”.
Sementara imam muhlis bilang: “mantabbbbbbbbbb”.
Hari pertama pemakaian gerbong perempuan telah menimbulkan kelucuan. Seperti diungkapkan seorang warga Azalea di status facebooknya 20 Agustus 2010 ini: “Pagi ini seru juga loh.. Semua laki2 yg ngotot naik di gerbong khusus wanita, diusir dgn tegas oleh petugas krl.. Mdhn2 tdk hanya sementara.. Mantaff..”
Nah, warga Azalea, tampaknya perlu berfikir ulang untuk beralih ke kereta, jika selama ini masih pakai kendaraan pribadi. Boleh dicoba lho….


Tidak ada komentar: